Oleh:Hendra Hendriksz,S.Hut Penyuluhan Lingkungan Hidup Ahli Pertama

 

Ambon metro reportase,com-Dalam upaya global mengatasi krisi perubahan iklim,pengelolaan sampah organik menjadi salah satu langkah strategi yang sering kali diabaikan.Sampah organik,yang meliputi sisa makan, daun dan materi organik lainnya,ternyata memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca jika dikelola dengan tepat.

Sampah Organik dan Perubahan Iklim,
ketika sampah organik dibuang begitu saja di tempat pembuangan akhir (TPA),materi ini akan terurai secara anaerrob atau tanpa oksigen,yang menghasilkan gas metana(CH).Metana adalah gas rumah kaca yang memiliki kemampuan menjebak panas di atmosfer 25 kali lebih kuat dibandingkan dengan karbon dioksida (CO2) dalam jangka waktu 100 tahun.Oleh karena itu, pengelolaan sampah organik yang buruk secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan emisi metana dan memperparah perubahan iklim.

Pengelolaan yang Tepat Untuk Penurunan Emisi
Pengelolaan sampah organik yang tepat memberikan dampak yang signifikan dalam upaya penurunan emisi.Salah satu metode yang efektif adalah melalui komposting.Prose komposting mengubah sampah organik menjadi pupuk alami yang dapat memperbaiki kualitas tanah tanpa menghasilkan tanah.Selain itu,pupuk kompos juga mengurangi kebutuhan penggunaan pupuk kimia yang proses produksinya juga berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca.

Selain komposting, pemanfaatan sampah organik sebagi sumber energi terbarukan juga menjadi opsi yang menjanjikan.Melalui proses biodigesti anaerobik, sampah organik dapat diubah menjadi biogas yang dapat digunakan sebagi bahan bakar alternatif, menggantikan bahan bakar fosil yang lebih banyak menghasilkan emisi.

Dampak Bagi Lingkungan Dan Kehidupan
Pengelolaan sampah organik yang baik tidak hanya berdampk pada penurunan emisi,tetapi juga membawa manfaat lain bagi lingkungan dan masyarakat.Dengam mengurangi volume sampah yang di kirim ke TPA,kita dapat memperpanjang umur pembuangan sampah serta mengurangi potensi pencemaran tanah dan air.Selain itu penggunaan kompos dapat meningkatkan kesuburan tanah,sehingga mendukung kesuburan tanah, sehingga mendukung pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan.

Secara ekonomi, pengelolaan sampah organik juga dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor pengelolaan sampah dan energi terbarukan. Masyarakat pun bisa mendapatkan manfaat secara langsung dengan mengurangi biaya pembelian pupuk dan energi, serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Kesimpulan
Mengelola sampah organik dengan benar merupakan langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar terhadap upaya metigasi perubahan iklim.Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dengan metode komposting dan biodigesti, kita juga tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan,tetapi juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.Sudah saatnya masyarakat dan pemerintah bekerjasama dalam meningkatkan kesadaran praktik pengelolaan sampah organik demi masadepan yang lebih baik.

Tim Metro