Jakarta,- Metro reportase.Com,-  Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami segenap Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Kajian dan Peduli Hukum Indonesia Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggal saudara-saudara kita dalam kejadian kerusuhan di Stadiun Sepak Bola Kanjuruhan Malang Jawa Timur.

Direktur Eksekutif Dewan Pimpinan Nasional Lembaga Kajian dan Peduli Hukum Indonesia (DPN LKPHI) Ismail Marasabessy meminta Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afianta melakukan penyelidikan secara tuntas penyebab kasus kerusuhan suporter sepakbola di kanjuhuran malang.

“Kami mendukung Kapolda mengusut tuntas kasus ini”. Ujar Ismail saat dimintai keterangan via WhatsApp. 4/10/2022.

Selain meminta aparat Penegak hukum untuk bertindak, DPN LKPHI juga mengapresiasi langkah Menkopolhukam yang membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

Ia menilai, dengan adanya tim tersebut tentu akan memastikan penegakan hukum berjalan secara transparan, objektif dan berkeadilan.

“Kolaborasi tim TGIPF dengan aparat tentu akan semakin percepat kasus ini diungkap”. Ujar nya.

Ia menambahkan, keseriusan Polda Jawa timur dalam mengusut kasus ini secara terang berderang telah tampak dari pelbagai langkah, melalui kebijakan yang Konsisten dan sejalan dengan arahan Kapolri.

LKPHI juga ikut mendorong agar Pemerintah bersama-sama dengan PSSI melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap olahraga sepakbola.

“Kami berharap tragedi semacam ini menjadi yang terakhir dan ada evaluasi yang menyeluruh terhadap persepakbolaan Indonesia, sehingga tidak terjadi lagi tragedi yang sama di masa akan datang”.

Tambah Marasabessy, Ia berharap seluruh keluarga yang di tinggalkan oleh anak saudara mereka dapat diterima dengan hati yang lapang. Kita mendoakan semoga mereka semua di tempatkan di surga Allah, Tuhan yang maha Esa.”Tutup Ismail.Sebelumnya, laga derbi Jawa Timur antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan berakhir rusuh. Dilaporkan, 125 orang tewas dalam kerusuhan Kanjuruhan. Dua korban di antaranya merupakan anggota Polri.

(*/Yanny Manuhutu)