Bekasi,- Metro reportase.Com,- Awal mula berdirinya bernama Kubependa (komunitas usaha bersama penyandang disabilitas) pada september 2007 pada saat itu belum mempunyai legalitas secara hukum.

Kemudian Kubependa berubah nama menjadi Rumsidisma dikarenakan nama tersebut sudah ada di tempat lain, Rumsidisma telah memiliki badan hukum sejak tahun 2020. Dengan mendirikan Rumsidisma Ibu Paini sebagai ketua yayasan kaum disabilitas mempunyai niat dan kepedulian yang sangat tinggi kepada kaum disabilitas, ingin membantu mendidik agar anak-anak kaum disabilitas bisa mandiri, produktif mempunya, skill dan ada kemauan untuk maju dan semangat untuk bisa mandiri dan hidup di tengah-tengah masyarakat.

agar kaum disabilitas menunjukkan kepada masyarakat bahwa kaum disabilitas juga bisa hidup mandiri dan bisa hidup bersaing tanpa harus dikasihani dan dipandang sebelah mata dan menilai rendah kaum disabilitas biasanya kaum disabilitas sulit mendapatkan lapangan pekerjaan di segala bidang karena kekurangan yang mereka miliki.

Ibu Paini selaku ketua kaum disabilitas harus berpikir keras bagaimana caranya anak-anak dan teman-teman asuhannya mempunyai potensi dan keahlian yang dimiliki masing-masing dari mereka maka di gali dari mereka dengan menanyakan apa keahlian masing-masing,
selanjutnya Ibu Paini tinggal mengarahkan dan membimbing sesuai bakat masing-masing dengan memberikan pelatihan seperti : Tata Boga; Membuat Aksesoris; Mencukur Rambut; Pijat refleksi dan totok saraf ke wirausahaan dan lain lain.

Visi dari Rumsidisma adalah agar terwujud penyandang Disabilitas yang diakui masyarakat dan di lingkungan.

di Rumsidisma Ibu Paini tidak hanya memberikan skill saja tetapi bantuan yang diberikan kepada kaum Disabilitas juga dimodali, didampingi, dan dibantu untuk dipasarkan.

Dari 2007 hingga sekarang sudah ada 130 orang disabilitas yang tinggal dan diasuh oleh Ibu Paini dan sekarang bersisa hanya 14 orang saja, karena di Rumsidisma ini bersifat Regenerasi.

Penghuni Rumah singgah ini dimulai dari usia anak-anak, produktif hingga lansia, datang dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka mengetahui rumah singgah ini dari mulut ke mulut. Semua kaum disabilitas makan, minum, dan keperluan sehari-hari gratis tidak dipungut biaya.

untuk biaya operasional sehari-hari Ibu Paini dan anak-anak kaum disabilitas berdagang dan dibantu oleh lembaga Yatim Mandiri, BAZNAS, Bank Syariah Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Bekasi, dan lainnya,
Duka sebagai ketua dari Rumah singgah adalah merasa tertinggal dengan dunia digital, susahnya mendidik anak-anak kaum Disabilitas harus penuh kesabaran dan perhatian, kadang kebutuhan operasional yang tidak mencukupi untuk kehidupan sehari-hari, kadang dagangan yang kurang laku/sepi pembeli.

Sedang
sukanya adalah senang melihat anak asuh dapat hidup mandiri dan sukses papar Ibu Paini
Alamat dari Rumsidisma Jl. Acelengkeng Rt/ RW :01/ 02
No. 37 Kel. Bojong Menteng
Kec. Rawalumbu.
Bekasi Jawa barat

(*/ Ivan Nova Metro reportase)