Penjelasan PT DSA Terkait Gangguan Distribusi Air Bersih di Ambon

Ambon Metro Reportase-com–6 Agustus 2025. Kepala bagian hubungan langganan (Jeffy Riry) PT DSA memberikan penjelasan kepada awak media mengenai gangguan teknis yang sedang dialami perusahaan, yang berdampak pada distribusi air bersih ke sejumlah wilayah di Kota Ambon.

Dalam keterangannya, pihak PT DSA mengungkapkan bahwa gangguan distribusi ini murni disebabkan oleh faktor teknis, khususnya kerusakan pompa dan gangguan pada aliran listrik. Ditekankan bahwa ini bukanlah bentuk kelalaian atau kesengajaan dari perusahaan.

“Yang terjadi saat ini adalah gangguan teknis. Ini semata-mata karena umur pompa dan juga gangguan listrik yang menyebabkan suplai air bersih durasinya makin panjang yang biasanya dua sampai tiga hari sudah menjadi lima sampai tujuh hari.karena pompa yang kami pesan belum sampe di Ambon,sementara pompa yang kemarin kami pake sudah rusak total dan tidak bisa diperbaiki lagi,” jelas Riry.

Wilayah-wilayah terdampak antara lain rayon Kebun Cengkeh, Tanah Rata, Galunggung, serta kawasan Karampanjang, baik di Kelurahan Karampanjang maupun Lompobattang.

Pihak PT DSA mengaku saat ini sedang melakukan perbaikan teknis atas sejumlah pompa yang rusak atau terbakar sejak akhir Juli lalu. Salah satu kendala utama adalah ketersediaan suku cadang pompa di Ambon yang sangat terbatas, sehingga perusahaan harus memesan dari luar daerah.

“Suku cadang pompa tidak tersedia di Ambon. Kita harus pesan dari luar, dalam hal ini dari Surabaya. Pompa yang dipesan kini sedang dalam perjalanan, dan kami harap tiba di Ambon hari Senin atau Selasa depan,” ungkapnya.

Selain itu, pada 4 Agustus juga terjadi gangguan pada pompa Aster Tantui, yang berdampak pada suplai air ke wilayah Kampung Jawa, Kampung Tomia, dan sekitar kantor Kementerian Agama di Tantui. Namun perbaikan berhasil diselesaikan pada 5 Agustus, dan distribusi air telah kembali normal di wilayah tersebut.

“Kami terus merespons setiap keluhan pelanggan dan melakukan perbaikan secepat mungkin. Kami berharap pelanggan bisa langsung menanyakan informasi ke PT DSA, bukan melalui pihak yang tidak tahu situasi sebenarnya,” jelasnya lagi.

Pihak PT DSA juga mengimbau masyarakat untuk memahami bahwa jadwal distribusi air yang semula setiap 2–3 hari kini bisa mundur menjadi 5–6 hari akibat kondisi ini. Keterlambatan tersebut murni karena keterlambatan penggantian pompa.

Menjawab pertanyaan terkait penyebab kebakaran pompa, pihak PT DSA menyatakan bahwa pihaknya telah menyurati PLN agar sambungan listrik pompa tidak dipasang bersamaan dengan kabel pelanggan umum karena kapasitas listrik pompa sangat besar, yakni 33.000 watt (33 KVA), dan dapat terganggu oleh gangguan kecil di rumah warga.

“Kami sudah menyurati PLN agar memisahkan sambungan listrik pompa dari jaringan umum pelanggan. Kami harap ada kerja sama yang baik agar tidak terjadi gangguan yang merugikan masyarakat luas,” tutupnya.

Ongenleano