Ambon,- Metro,-Reportase,-Proses ini ditargetkan selesai pada Juli 2022 dan selanjutnya akan menerima emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menyebut proses produksi vaksin BUMN baik hulu ke hilir dilakukan di dalam negeri.

Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara Holding BUMN Farmasi dengan Baylor College of Medicine.

“Pada pagi ini kita bisa masuk pada malston yang sangat menentukan bagi industri kesehatan Indonesia. Di mana kita melaksanakan kick off uji klinis tahap III vaksin BUMN, ini merupakan vaksin yang kita produksi dari hulu ke hilir,”Ujar Honesty.

Targetnya, setelah vaksin mengantongi EUA, Bio Farma menargetkan bisa mendapatkan Emergency Use Listing (EUL) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Oktober 2022.

Pada tahap tahap pertama, akan ada 20 juta dosis vaksin BUMN yang diproduksi. Jumlah ini digunakan untuk program vaksinasi nasional.

Sebelumnya, Bio Farma telah melakukan melakukan uji klinis fase 1 terhadap vaksin BUMN. Uji klinis ini dengan menyuntikkannya kepada 175 orang. Hasilnya menunjukkan keamanan yang baik.

Setelah itu, uji klinis fase II pun sudah dilakukan dengan menyuntikkan vaksin tersebut kepada 360 orang. Hasilnya disampaikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan pada Juni ini. Jika hasilnya berhasil, makan melakukan uji klinik fase III pada bulan ini.

“Kita targetkan di akhir Juli 2022 kita sudah mendapatkan
dan orang tua,”Tandas Honesty.

Ongen.Metro Reportase