AMBON,METRO RRPORTASE.COM-7/10/2025.Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Abdul Kelilauw, meminta pihak pelaksana proyek segera menuntaskan sejumlah kekurangan pekerjaan pada salah satu sekolah Katolik di Kota Ambon. Sekolah tersebut dinilai memiliki peran penting dalam mencetak calon pemimpin Gereja Katolik di Maluku, sehingga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah maupun kontraktor pelaksana.

Dalam hasil peninjauan lapangan, Komisi III menemukan beberapa kekurangan teknis pada fasilitas sekolah, di antaranya instalasi wastafel yang pembuangan airnya belum sesuai standar.

“Air pembuangan dari wastafel masih dialirkan langsung ke dalam kamar mandi dan belum melalui saluran pembuangan tertutup. Ini menjadi perhatian karena secara teknis belum memenuhi ketentuan,”
ujar Kelilauw saat diwawancarai di ruang Komisi III DPRD Provinsi Maluku.

Selain itu, beberapa bagian lain seperti sistem kelistrikan dan finishing bangunan juga masih dalam proses penyelesaian oleh pihak pelaksana. Pihak Badan Hukum Pekerjaan (BHP) selaku kontraktor menyatakan kesiapannya untuk menuntaskan seluruh kekurangan dalam masa pemeliharaan proyek.

“Pihak pelaksana sudah bersedia menyelesaikan kekurangan-kekurangan tersebut. Kami berharap semua perbaikan bisa diselesaikan sebelum masa akhir pemeliharaan yang ditetapkan sampai bulan April 2026,” lanjutnya.

Kelilauw menjelaskan, kunjungan lapangan ini merupakan tindak lanjut dari hasil temuan sebelumnya. Pada kunjungan pertama telah dilakukan serah terima penggunaan bangunan, namun setelah digunakan, muncul sejumlah kekurangan teknis yang baru diketahui.

“Serah terima kemarin itu hanya untuk penggunaan saja. Setelah digunakan, barulah terlihat beberapa kekurangan yang harus segera diperbaiki. Karena itu, Komisi III kembali turun untuk memastikan penyelesaiannya,” tegasnya.

Ia menambahkan, penyelesaian pekerjaan ini penting tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga demi kenyamanan para siswa yang sedang menempuh pendidikan sebagai calon imam.

“Sekolah ini mendidik calon-calon imam Katolik, pemimpin gereja di masa depan. Karena itu, mereka harus mendapatkan fasilitas yang layak dan nyaman. Ini bukan hanya soal bangunan, tapi soal kepentingan umat,” pungkas Kelilauw.

OngenLeano