AMBON METRO REPORTASE,COM—01/12/2025. Event Santa Claus yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Ambon tahun ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Meski dipersiapkan dalam waktu relatif singkat, kegiatan tersebut sukses menghadirkan ruang inklusif bagi anak-anak sekaligus mendorong pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif lokal.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, Christian Tukloy, S.Pi, dalam wawancara di sela acara puncak Carnaval Sanfa Claus di halaman Pattimura Park, Lapangan Merdeka Ambon, menjelaskan bahwa penyelenggaraan event dilakukan melalui kerja cepat dan kolaborasi lintas mitra. Mulai dari penyiapan tari, keterlibatan komunitas, hingga proses kurasi UMKM dikerjakan bersama banyak pihak.

Kami baru bertugas di dinas ini dan berupaya menggerakkan semua potensi yang ada. Persiapan memang mepet, tetapi kerja-kerja kolaboratif membuat semuanya bisa berjalan baik,” ujarnya.

Pendekatan Baru Santa Claus: Ramah Anak dan Inklusif

Tahun ini, Dispar Ambon melakukan pembaruan terhadap pola kehadiran karakter Santa Claus. Tradisi lama seperti aksi kejar-kejaran yang kerap membuat sebagian anak merasa takut, dihilangkan. Sebagai gantinya, Santa Claus tampil dengan pendekatan yang ramah, menyenangkan, dan aman bagi anak-anak.

Tak kurang dari 600 anak terlibat langsung dan berinteraksi dalam rangkaian kegiatan tersebut.

UMKM Membludak, 74 Pelaku Usaha Terpilih

Animo pelaku UMKM juga sangat tinggi. Dalam satu hari, panitia menerima lebih dari 200 pendaftaran dari berbagai sektor ekonomi kreatif. Setelah melalui proses kurasi ketat, 74 UMKM terpilih untuk berpartisipasi.

“Pemberdayaan seperti ini sangat penting. Kita memberi ruang bagi pelaku usaha lokal untuk bertumbuh,” tambah Tukloy.

Perkuat Identitas Ambon sebagai Kota Musik Dunia

Meski bertema Santa Claus, event ini tetap menampilkan musik sebagai elemen utama, sejalan dengan visi-misi Pemerintah Kota Ambon dalam memperkuat ekosistem kreatif berbasis musik—identitas Ambon sebagai Kota Musik Dunia.

Pemerintah Kota berharap kegiatan yang terbukti mendapat respons tinggi ini dapat dijadikan agenda tahunan.

Selain itu, untuk memperkokoh Ambon sebagai kota yang toleran, Dispar Ambon juga tengah menyiapkan Festival Ramadan sebagai ruang perayaan terbuka bagi seluruh umat beragama.

“Animo masyarakat sangat tinggi. Ini menjadi sinyal kuat bahwa event seperti ini perlu diteruskan dan dikembangkan,” tutup Tukloy.

Ongen Metro Reportase