Ambon Metro Reportase,com-21 Juli 2025. Ketua DPRD Prov Maluku Benhur,G Watubun.Menyatakan kepada sejumlah awak media”apakah hal ini akan menjadi rekomendasi dari Dewan kepada Pemerintah? Sampai pada tahap ini, kami tetap mengikuti rekomendasi para ahli. Para ahli sudah menyampaikan bahwa kita perlu mencari alternatif lain dan menghentikan penggunaan logam berat seperti merkuri dan sianida karena keduanya sangat berbahaya bagi lingkungan hidup, baik manusia maupun alam sekitarnya.

Saya menilai bahwa kebijakan Gubernur untuk menutup sementara tambang di Pulau Buru merupakan langkah yang tepat, sebagai upaya untuk menata kembali aktivitas pertambangan di sana. Saya juga meminta kepada Gubernur untuk secara tegas melarang penggunaan merkuri.

Jika masih ada penggunaan merkuri, maka kami akan menolak. Apa yang telah dipaparkan oleh para ahli hari ini menunjukkan dengan jelas adanya kesalahan dalam pengelolaan, terutama karena kita selama ini kurang memperhatikan aktivitas tambang ilegal.

Di sisi lain, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa ada masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari tambang tersebut, karena mereka melihat ada potensi ekonomi di sana. Oleh karena itu, pengelolaan tambang harus dilakukan dengan baik dan benar, agar ke depan bisa dimanfaatkan secara tepat dan berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat lokal.

Saya minta perhatian serius dari pemerintah, khususnya terhadap masyarakat sekitar tambang, karena biasanya yang paling diuntungkan adalah korporasi-korporasi besar, bukan masyarakat lokal. Justru yang terjadi, masyarakat Maluku tetap dalam kondisi miskin, meskipun tambang berada di wilayah mereka.

Saya tegaskan kembali bahwa DPRD akan mengikuti rekomendasi para ahli, yang merupakan hasil dari penelitian selama lebih dari 10 tahun. Kami minta agar hal ini benar-benar menjadi perhatian serius pemerintah dalam mengambil langkah dan kebijakan ke depan”tuturnya.

Ongenleano