Ambon metro reportase,com-PT Wana Adi Prima Mandiri, sebuah perusahaan dibawah kendali PD Panca Karya yang selama ini beroperasi terhadap lahan kayu di Kabupaten Buru Selatan dan Pulau Buru,Rabu 14/05/2025.
Tujuh mahasiswa Kesatuan Pelajar Mahasiswa Adat Waesama ini silih berganti melakukan orasi didepan pintu masuk Gedung DPRD Maluku. Keinginan mereka untuk bertemu dengan Komisi II
DPRD provinsi Maluku. Tapi harapan dan keinginan mereka tak terwujud, lantaran hampir semua anggota DPRD Maluku melaksanakan pengawasan ditengah kebijakan pemerintah pusat melakukan efisiensi anggaran.
Meski begitu, Wakil Ketua Komisi III, Richard Rahakbauw SH bersedia menerima aspirasi mereka dan mengundang mereka berdialog di ruang Komisi IV DPRD Provinsi Maluku.
Dalam dialog itu, Richard Rahakbauw menyediakan waktu untuk mendengarkan aspirasi dari ketujuh perwakilan Kesatuan Pelajar Mahasiswa Adat Waesama Bursel itu
Mereka mengakui, kalau tuntutan mereka sudah di sampaikan ke PD Panca Karya tetapi tuntutan ini diabaikan oleh menejemen PD Panca Karya.
“Sudah ada koordinasi tapi tidak ada solusi sampai kita datang ke Kota Ambon dan kita sudah melakukan aksi demo di PD Panca Karya, Kantor gubernur Maluku dan Kantor DPRD Provinsi Maluku. Kita ini kaya, kita punya tambang, kita punya lahan hutan yang cukup besar, tapi apa yang kita rasakan kita menderita, banjir melanda kecamatan Waesama, kayu-kayu diambil, hutan kita dibabat, tapi apa yang masyarakat adat dapatkan? Kami mohon kepada wakil ketua untuk memanggil Direktur PD Panca Karya jangan hanya duduk, tapi dengarkan jeritan aspirasi kami masyarakat Buru Selatan, “pinta Rival Latuconsina yang mengaku, berasal dari Waesama.
Dia bahkan mengaku kalau ribuan hektar lahan hutan disana telah diambil PD Panca Karya tetapi masyarakat setempat tidak menikmati hasil hutan mereka.
“Kami mohon direktur Panca Karya dan manajemennya perlu dievaluasi, kami telah menderita akibat banjir yang menerpa wilayah Petuanan kami, “tegasnya.
Ongenleano