Jakarta,- Metro Reportase.Com,-Pandemi Covid-19 telah merubah perilaku masyarakat, termasuk dari yang sebelumnya bertransaksi secara offline menjadi online. Kondisi ini mendorong percepatan digitalisasi di berbagai sektor, termasuk industri jasa keuangan perbankan.
Bahkan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mempertimbangkan atau mengkaji pemisahan unit usaha atau spin off layanan digital miliknya seperti Livin. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, hal itu berdasarkan kenyataan yang terjadi saat ini dimana kebutuhan para nasabah lebih nyaman menggunakan fasilitas digital dibandingkan ke kantor cabang.
“Secara realita, transaksi tidak lagi cabang tapi digital ini sudah konsisten secara bank digital, sampai sekarang kami masih kaji apa perlu spin off atau mungkin ada peluang baik akan jalankan secara anorganik,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (28/7/2022).
Sembari melihat perkembangan, Darmawan menekankan, perseroan masih memilih untuk mengoptimalkan unit bisnis Livin dan Kopra. Pada saat yang sama, perusahaan bakal mengoptimalkan cabang melalui Smart Branch yang lebih mengedepankan teknologi. “Besok launch lebih 200 cabang smart ini,” imbuhnya.
Darmawan melanjutkan, Smart Branch sementara ini belum dirancang untuk mengurangi jumlah cabang secara drastis. Namun, hingga semester pertama tahun ini perseroan menutup sebanyak 40 cabang.
Penutupan tersebut mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi yang menyesuaikan kebutuhan para nasabah. Sebab, pada kenyataan yang saat ini terjadi, transaksi nasabah bukan pada kantor cabang tapi beralih pada digitalisasi.
“Bukan berapa banyak yang ditutup, tapi berapa banyak nasabah yang datang ke cabang, karena cabang akan dilengkapi digital. Ke depan, kita lihat tren apakah nasabah akan banyak datang ke cabang atau tidak,” jelasnya.
Sebagai informasi, Bank Mandiri telah menghadirkan solusi perbankan digital yang andal kepada nasabah lewat Super App Livin untuk menghadirkan layanan cabang dalam genggaman yang dispesifikasi ke nasabah ritel serta Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri yang memberikan layanan digital single access kepada nasabah wholesale.
Sejak diluncurkan Oktober 2021 lalu sampai dengan pertengahan 2022 Livin’ by Mandiri telah diunduh lebih dari 14 juta kali. Jumlah transaksi Livin’ by Mandiri hingga juni 2022 (secara year to date) juga telah mencapai 881 juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp 1.080 triliun atau tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan periode Juni 2021 lalu. Hanya dalam 8 bulan sudah diunduh oleh 15 juta downloader dan mampu mengeksekusi hingga 21.000 transaksi per detik.
Sedangkan untuk nasabah wholesale, Kopra by Mandiri juga berperan besar dalam meningkatkan transaksi wholesale secara signifikan. Tercatat, jumlah transaksi wholesale Bank Mandiri hingga semester I 2022 tumbuh 72% secara yoy menembus 326 juta transaksi.
Platform digital wholesale andalan Bank Mandiri ini juga mampu mencatatkan peningkatan pengguna sebesar 137% dari 23 ribu pada akhir 2021 menjadi 55 ribu akhir Juni 2022 lalu. Dengan nilai transaksi mencapai Rp 8.053 triliun atau tumbuh 29% YoY di semester I 2022. Akselerasi digital yang konsisten tersebut juga Bank Mandiri Pertimbangkan Livin Jadi Unit Usaha Tersendiri berhasil meningkatkan rasio dana murah (CASA) Bank Mandiri menjadi sebesar 75% di kuartal II 2022.
(*/ Sinta /Yuni Metro Reportase)