Ambon Metro Reportase ,com— Proyek pembangunan air baku di Kabupaten Maluku Tengah yang akan memasok kebutuhan air bersih bagi warga Kota Masohi dan sekitarnya dipastikan kembali berjalan pada 2026, setelah pada 2025 tidak memperoleh alokasi anggaran.

Kepastian tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Maluku, Alhidayat Wajo, usai pertemuan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Rabu (10/12/2025). Menurutnya, Balai Sungai bersama Cipta Karya telah berkomitmen melanjutkan pembangunan melalui kerja sama kedua instansi tersebut.

Wajo mengungkapkan bahwa salah satu pekerjaan utama adalah pembangunan 12 jembatan penopang pipa air baku menuju Masohi. Hingga saat ini baru dua jembatan yang telah rampung, sementara sepuluh lainnya tertunda karena tidak masuk dalam perencanaan awal.

“Pekerjaan lanjutan ditargetkan dimulai 2026 dan selesai pada 2027, sebelum bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya.

Komisi III juga menerima laporan terkait banjir berulang di Kali Way Kawanua, Kecamatan Tehoru, meski sabodam telah dibangun. BWS Maluku menjelaskan banjir disebabkan pergeseran alur sungai yang dinilai sulit dikendalikan. Saat ini Pemda Maluku Tengah dan Pemda Kepulauan Tanimbar tengah menyiapkan kerja sama penyediaan material galian C untuk memperkuat alur sungai.

“Rekomendasi teknis sedang difinalkan dan diharapkan tuntas tahun ini agar penanganan bisa dimulai 2026,” kata Wajo.

Selain itu, Komisi III turut menyoroti keterlambatan pembangunan kolam retensi di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), yang masih terkendala persoalan lahan. DPRD menjadwalkan turun langsung ke SBT untuk memastikan percepatan proses tersebut, dengan konstruksi direncanakan dimulai pada 2026.

Mengakhiri penjelasannya, Wajo menyebut Balai Sungai memberi perhatian khusus terhadap penanganan banjir di sejumlah wilayah, termasuk SBB, Malteng, SBT, dan Kota Ambon.

“Penanganan dilakukan bertahap untuk meminimalisir potensi banjir ke depan,” pungkasnya.

Ongen Metro Reportase