Ambon metro reportase,com— Walikota Bodewin Wattimena bersama Wakil Walikota Ely Toisutta dengan puluhan warga kota Ambon dalam program WAJAR Perdana yang dihelat di Balai Kota, Jumat (14/3/2025), sekira pukul 08.30 s.d 10.30 WIT.

Ada satu Hal menarik adalah himbauan Walikota agar para Camat, kepala desa (Kades), Raja, dan Lurah juga membuka kesempatan bagi warga masing-masing untuk berjumpa dan menyampaikan aspirasi/pemikiran tentang kehidupan sosial dan lingkungan.

“Walikota dan Wakil Walikota sudah melakukan seperti ini mesti diikuti oleh perangkat di bawah. Kalau mereka terbiasa bertemu dengan masyarakat, tidak perlu (ada WAJAR) seperti ini,” kata Wattimena.

Kalau para Camat, Kades, Raja, Lurah jarang, maka WAJAR perlu dilakukan agar masyarakat desa bisa menyampaikan persoalan mereka, di luar kegiatan formal seperti Musrenbang dan Rapat Tingkat Desa.

Walikota lebih jauh mengungkapkan persoalan sampah di kota Ambon yang tidak kunjung tuntas karena tidak ada aksi signifikan di tingkat kecamatan, desa, negeri maupun kelurahan.

“Mereka pikir itiu urusan Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) semata,” katanya.

Wattimena menegaskan hal itu pun sudah dia sampaikan dalam Apel Pagi hari Senin lalu (10/3), bahwa penanggulangan dan pengelolaan sampah bukan urusan DLHP semata, tetapi juga jajaran pemerintahan di strata bawah.

Mengakui Pemerintah Kota Ambon belum memiliki sistem dan peralatan pengelolaan sampah yang modern, tetapi dirinya dan Wakil Walikota Ely Toisutta akan berupaya keras untuk mengatasi masalah sampah di ibukota provinsi Maluku ini. Tahap awal, saat ini sedang dilakukan penataan Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang tidak dikelola secara baik untuk kenyamanan warga kota.

Wattimena juga menyatakan WAJAR dilakukan karena sebanyak 107 titik tempat yang ia datangi bersama Ely Toisutta saat kampanye Pilkada 2024 lalu belum cukup untuk mendapatkan aspirasi masyarakat kota Ambon secara komprehensif untuk dirumuskan menjadi program pelayanan publik maupun pembangunan.

Sekadar catatan, Pada semester pertama tahun 2024, volume sampah yang diangkut di Kota Ambon mencapai 30.609 ton. Angka ini merupakan akumulasi dari 30 desa dan 20 kelurahan di 5 kecamatan.

Tantangannya, volume sampah yang dihasilkan per hari berkisar 246,74 ton, sementara kemampuan daya angkut sampah yang dimiliki pemerintah kota Ambon hanya 185,5 ton per hari.

Ongenleano