Depok,- Metro Reportase com,- Belakangan ini ramai diperbincangkan adanya ritual wisuda wisudawan bahkan menuai tanggapan pro dan kontrak. Kebiasaan ini nyaris berlangsung diberbagai tempat/ daerah termasuk Kota Depok Jawa Barat.
Apa yang membuat acara ini ditanggapi miring oleh publik? alasan utamanya adalh karena adanya penarikan uang biaya acara kepada orangtuanya murid.
Jumlah uang yang ditarik oleh komite dan panitia pun relatif besar, contohnya di SMP Negeri 2 Depok senilai 905000 /siswa X 408 jumlah murid
Media ini berhasil menemui kepala Sekolah (kepsek) SMP Negeri 2 Depok, ditanya soal ini, Salim Bagun selaku kepsek terkait menjawab, itu urusan pra panitia dan komite Sekolah iya saya selaku Kepala Sekolah mengetahui saja ujar Salim Bangun menjawab pertanyaan wartawan di komplek SMP Negeri 2 Kota Depok pada hari Senin (19/6/2023)
Masih menurut Salim Bangun, kami tidak ada menikmati apa apa dari penerimaan uang itu kepada wartawan, sebab nilainya pun tidak seberapa, dari 905000 itu sudah dialokasikan sekitar Rp 360,000 buat cetak buku perpisahan yang bagikan ke masing masing murid,
Saya tegaskan kepada panitia dan komite Sekolah, agar jangan sampai memberatkan masyarakat (orang tua murid) silahkan di gelar asalkan tidak memaksa dan saya meminta dilaksanakan dengan cara subsidi silang,
bagi siswa tidak mampu tetap diwajibkan ikut acara semua dapat hak sama ujar kepsek Salim Bangun.
Salim Bangun jelaskan Kegiatan ini berlaku di seluruh Sekolah yang ada di Kota Depok,
masa hanya kami SMP Nrgeri 2 yang tak ikut? kan bisa jadi murid ngambek kita jagalah psikologis mereka imbuh Salim Bangun.
Semua kita gelar dengan transparan memang ada surat edaran dari Dinas pendidikan Kota Depok (DISDIK), ada poin pentingnya dengan jelas jangan memberatkan Orang tua dan Siswa
dan saya sudah mau masuk purna tugas, tinggal 4 Bulan lagi saya akan pensiun jadi tidak maulah yang aneh aneh terang kepsek SMP Negeri 2 Depok menutup wawancara sama awak media dikantornya .
(Sam yung wan Metro Reportase)