Depok . – Metro Reportase.Com,- Agenda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sekretariat Bersama atau Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Kota Depok melalui program “Ngopi Bareng” Camat dan Lurah se-Kecamatan Pancoran Mas, diselenggarakan di Aula Kelurahan Pancoran Mas pada hari Rabu (8/2/2023) dengan mengusung tema “Wilayah Pancoran Mas Menuju Bebas Banjir 2024 Solusi dan Penanganannya “.
Hadir dalam kesempatan ini diantaranya, Camat Pancoran Mas Zikri Dwi Darmawan, Lurah Mampang Darmawansyah, Lurah Depok Jaya Herliana Maharani, Lurah Depok Herman, Lurah Pancoran Mas Soleh, Lurah Rangkapan Jaya Baru Tajuddin, Lurah Rangkapan Jaya Zaenur Ahmad, dipandu oleh moderator Putra Gara dan para awak media yang tergabung dalam Sekber Wartawan Kota Depok.
” melalui Ngopi Bareng ini, bisa menjadi wadah komunikasi yang baik antara media dengan kami para aparatur pemerintah.
Semoga melalui kegiatan Ngopi Bareng ini, bisa menjadi hubungan simbiosis mutualisme yang baik, sehingga kegiatan ini terus berkembang kedepannya” ujar Zikri mengawali sambutannya.
Terkait tema yang diusung, ia mengakui bahwa beberapa titik di wilayah Pancoran Mas memang menjadi langganan banjir.
Hal ini dikarenakan tingginya debit air yang tidak tertampung dan kurang berjalannya drainase.
Selain itu, faktor sampah dan adanya pendangkalan kali karena banyaknya lumpur pun menjadi salah satu penyebab banjir katanya.
Meski demikian, dirinya dan jajaran sudah berupaya melakukan pencegahan dan penanganan agar banjir ini bisa diatasi.
Beberapa program pun tersusun dengan baik pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) yang beberapa waktu lalu diselenggarakan.
Diantara program tersebut adalah program infrastruktur yaitu memperbaiki saluran drainase, selain itu program biopori, dan Kolam Retensi (kolam untuk penampungan air).
Namun demikian, hal tersebut menjadi dasar langkah pencegahan dimana salah satu penyebab utamanya banjir ini adalah perilaku manusia yang membuang sampah. Oleh karena itu, kami berharap melalui media, menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan tersumbatnya aliran dan saluran air, tambah Zikri.
“Salah satu penyebab banjir adalah perilaku manusia, untuk itu, sebagai penyelenggara masyarakat, Lurah berperan penting untuk mengedukasi masyarakat untuk berperilaku baik dalam mengelola sampah, namun demikan, saya akui memang belum maksimal,” ujarnya.
Kami juga telah mengajukan untuk merelokasi masjid sebagai serapan air dan meninggikan jembatan agar arus air menjadi lancar, pungkas Zikri.
Senada dengan Zikri, para Lurah pun seraya mengaminkan langkah pencegahan dan penanganan terkait banjir.
Langkah penanganan di setiap Lurah, intinya adalah menjalin kerjasama dengan para pihak terkait, yang tentunya akan menjalankan tugasnya sesuai dengan tupoksinya.
Misalnya dengan dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan normalisasi kali atau membangun darainase. Selain itu , juga dengan Pol PP untuk menertibkan bangunan yang menghambat jalannya air dan lain sebagainya.
“Diwilayah kelurahan Pancoran Mas, ada pintu air di Sengon yang tidak lagi dapat digunakan. Untuk itu, kami berharap kepada pihak terkait untuk dibongkar atau di perbaiki,” tandas Lurah Kelurahan Pancoran Mas Moh Soleh.
Fungsi sungai sebagai aliran air, telah mengalami pendangkalan serta adanya pembangunan jembatan atau bangunan yang tidak sesuai dengan aturan sehingga banyak sampah yang menumpuk
Solusi pencegahannya nya antara lain melalui Kampung Proklim dan Kampung Cerdas, Ramah, Keluarga (Caraka) yang diamanatkan oleh pemerintah melalui Walikota sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat agar merubah perilaku.
Kemudian dengan adanya bank sampah warga yang harus dimaksimalkan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tata cara pengelolaan sampah.
Pembuatan Biopori diharapkan mampu menjadi salahsatu solusi mengatasi banjir selain perbaikan drainase dan normalisasi kali.
Tentunya Segala upaya dilakukan oleh Camat dan Para Lurah Se-Kecamatan Pancoran Mas, demi mewujudkan Pancoran Mas Bebas Banjir di Tahun 2024.
(Yasinta Metro Reportase)