Ambon Metro Reportase,com,- Plt kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku,

Dr. Ir.Insun Sangadji, M.Si, Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan, Kepala Balai Perikanan dan Budidaya Laut, Peserta kegiatan dari 11 kabupaten/kota se Maluku dan tamu undangan lainnya.

Kegiatan Pelatihan Penyelerasan Kurikulum SMK (LINK AND MACH) Tingkat Propinsi Maluku tahun 2022 yang dilaksanakan selama tiga (3) hari, bertempat di Kamiri Hotel, Kota Ambon, pada Senin (26/09/2022)

Dr. Ir.Insun Sangadji, M.Si, selaku Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, Sekolah Menengah Kejuruan dengan menggunakan konsep 8+i berharap keselarasan yang menyeluruh dan mendalam antara SMK dengan dunia kerja tidak terbatas hanya penandatanganan MoU.

Menurut Sangaji, konsep 8+ i Link and Mach yang dimaksudkan yaitu kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek softskills, hardskill dan karakter kebekerjaan sesuai kebutuhan dunia kerja.

“Pembelajaran diupayakan berbasis projek rill dan dunia kerja untuk memfasilitasi hardskill, softskill dan karakter yang kuat,” jelasnya

Olehnya itu peningkatan jumlah dan peran guru/ instruktur dari industri maupun pakar dari dunia kerja, harus di tingkatkan secara signifikan sampai minimal 50 jam/smester/program keahlian, riset terapan yang mendukung TEFA (Teacing Faktori) berdasarkan kebutuhan, Komitmen” serapan lulusan oleh dunia kerja sedangkan huruf “I” adalah berbagai kemungkinan kerjasama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja berupa beasiswa dan/atau ikatan dinas, contoh dalam bentuk peralatan laboratorium dll.

Pelatihan ini diharapkan, kata Sangadji, peserta bersama IDUKA duduk bersama untuk menyelaraskan kurikulum, sehingga apa yang dibutuhkan oleh IDUKA dapat dipenuhi oleh satuan pendidikan link and mach, keterkaitan dan kesepadanan sangat perlu dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan industri, dunia usaha dan dunia industri (IDUKA) dengan kualitas lulusan sesuai program keahlian yang ada di SMK.

“Pemenuhan dunia kerja tidak hanya mengandalkan kompetensi teknis tapi juga softskill dan budaya kerja yang ada pada IDUKA, penguatan ini yang perlu dalam penyelarasan kurikulum.” ungkapnya

Sangadji berharap, dari Pelatihan Penyelarasan Kurikulum (Link and Match) ini akan menghasilkan produk yakni kurikulum yang diselaraskan antara pihak sekolah dengan IDUKA, Khusus untuk Program Keahlian Nautika Kepal Penangkap Ikan dan Kompetensi Keahlian Agribisnis Air Payau dan Laut.

(Ongen Sitania Metro Reportase)